Isra' dan Mi'raj: Mengupas Makna dan Hikmah bersama K.H. Dr. manarul Hidayat, M.A

Isra dan Mi'raj adalah peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan dakwah Islam. Bersama K.H. Dr. Manarul Hidayat, M.A., kita akan membahas makna bahasa dari Isra dan Mi'raj serta hikmah di balik peristiwa ini.

---

Isra: Makna dan Penjelasannya

Menurut K.H. Dr. Manarul Hidayat, secara bahasa, "Isra" berasal dari kata Arab "سَرَى" (saraa) yang berarti perjalanan di malam hari. Secara istilah, Isra adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Peristiwa ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat, menjadi bukti kekuasaan Allah SWT.

Peristiwa Isra tertuang dalam firman Allah:  

> "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami..."

(Surat Al-Isra: 1)

Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan keajaiban perjalanan yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia biasa. Beliau ditemani oleh malaikat Jibril dan menggunakan "Buraq", makhluk istimewa ciptaan Allah SWT yang mampu melaju dengan kecepatan luar biasa.

---

Mi'raj: Makna dan Penjelasannya

Sementara itu, secara bahasa, "Mi'raj" berasal dari kata "عَرَجَ" (a'raja) yang berarti naik atau pendakian. Mi'raj merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju langit hingga Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang tak pernah dicapai oleh makhluk lain.

Dalam Mi'raj, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai hal gaib di alam langit, termasuk bertemu para nabi terdahulu dan menyaksikan keindahan serta kedahsyatan surga dan neraka. Puncak dari perjalanan ini adalah ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat lima waktu langsung dari Allah SWT. Perintah ini menjadi ibadah wajib umat Islam yang sangat istimewa.

---

Hikmah Isra dan Mi'raj

K.H. Dr. Manarul Hidayat menjelaskan bahwa peristiwa Isra dan Mi'raj mengandung banyak hikmah mendalam, di antaranya:  

1. Bukti Kekuasaan Allah

Perjalanan malam Nabi dari Mekah ke Palestina dan naik ke langit menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, melampaui hukum alam yang diketahui manusia.

2. Penghiburan bagi Nabi Muhammad SAW

Isra dan Mi'raj terjadi setelah tahun duka cita (Aamul Huzni) di mana Nabi kehilangan istri tercinta, Khadijah, dan paman yang melindunginya, Abu Thalib. Peristiwa ini menjadi penghiburan sekaligus penguat semangat Nabi dalam berdakwah.

3. Pentingnya Salat

Mi'raj menegaskan pentingnya salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat tidak hanya menjadi sarana komunikasi langsung dengan Allah, tetapi juga menjadi pondasi dalam kehidupan spiritual seorang Muslim.

4. Persatuan dan Keberkahan

Isra yang melibatkan Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa menunjukkan pentingnya hubungan spiritual antara dua tempat suci ini. Peristiwa ini juga mengingatkan umat Islam tentang persatuan dan solidaritas terhadap saudara Muslim di seluruh dunia.

---

#Kesimpulan

Isra dan Mi'raj bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh pelajaran bagi umat Islam. Melalui penjelasan K.H. Dr. Manarul Hidayat, M.A., kita memahami bahwa secara bahasa, Isra berarti perjalanan di malam hari dan Mi'raj berarti pendakian ke langit. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk selalu meyakini kebesaran Allah, menjaga salat, dan bersatu dalam kebaikan.

Sebagai Muslim, kita diajak untuk menjadikan hikmah Isra dan Mi'raj sebagai motivasi dalam memperkuat iman dan amal. Perjalanan agung ini adalah bukti nyata keimanan Nabi Muhammad SAW dan cinta Allah kepada umat-Nya.